Thom Haye dan Efek Domino: Saat Persib Naik Kelas, Liga Ikut Diuji -->

Header Menu

Thom Haye dan Efek Domino: Saat Persib Naik Kelas, Liga Ikut Diuji

Jurnalkitaplus
20/10/25



Jurnalkitaplus – Kedatangan Thom Haye ke Persib Bandung bukan sekadar transfer biasa. Gelandang keturunan Belanda-Indonesia ini membawa napas baru bagi lini tengah Maung Bandung, sekaligus memantik perbincangan soal level permainan klub dan kualitas kompetisi di Indonesia.


Sentuhan Eropa di Tengah Maung Bandung

Sejak menjalani debutnya, Thom Haye langsung mencuri perhatian. Dalam laga melawan PSBS Biak, Persib tampil dominan dan menang 3-0, dengan Haye menjadi motor permainan yang mengatur tempo dan distribusi bola. Ritme permainan Persib tampak lebih hidup, terstruktur, dan efisien—sesuatu yang jarang terlihat dalam beberapa musim terakhir.

Lebih dari sekadar teknik dan visi bermain, Haye membawa mentalitas profesional khas Eropa: disiplin dalam latihan, fokus pada detail taktik, dan konsisten menjaga intensitas permainan. Gaya ini menular ke ruang ganti, memaksa pemain lain untuk ikut menaikkan standar mereka.


Liga Naik Level, tapi Belum Stabil

Namun, tak semua efeknya berjalan mulus. Dalam beberapa wawancara, Haye menyebut bahwa liga Indonesia masih “campuran”—kadang tampil cepat dan intens, namun sering pula kacau dalam transisi dan penegakan aturan. Hal ini menunjukkan masih adanya kesenjangan antara kualitas individu pemain dan tata kelola kompetisi.

Meski demikian, kehadiran Haye bersama deretan pemain top lain seperti Marc Klok dan Reijnders menjadi indikator bahwa klub-klub besar Indonesia mulai berani bersaing di level profesional yang lebih tinggi. Tak heran, nilai pasar skuad Persib kini menjulang, bahkan disebut sebagai salah satu “tim sultan” di BRI Super League musim ini.


Tantangan Konsistensi dan Regenerasi

Di balik euforia, ada pekerjaan rumah besar: kontinuitas. Liga yang ingin naik level tak cukup hanya mendatangkan bintang, tetapi juga harus memperkuat ekosistemnya—mulai dari kualitas wasit, sistem akademi, hingga kebijakan transfer pemain muda.

Jika tidak, pemain seperti Haye akan kesulitan mempertahankan performa puncak karena kurangnya ritme kompetitif. Bahkan, beberapa pengamat menilai langkah pemain Eropa ke Asia bisa jadi pedang bermata dua: memberi pengalaman baru, tapi juga berisiko menurunkan eksposur karier jangka panjang.


Persib Sebagai Cermin Perubahan

Bagi Persib, kehadiran Haye adalah bukti keseriusan klub dalam membangun skuad yang bukan hanya kuat di atas kertas, tapi juga stabil secara mental dan strategi. “Haye membuat Persib bermain lebih dewasa,” tulis beberapa analis sepak bola nasional.

Dari sisi suporter, antusiasme pun meningkat. Stadion kembali bergemuruh dengan semangat baru, sementara di media sosial, banyak yang menilai permainan Persib kini lebih modern dan menawan.


Bukan Sekadar Transfer, Tapi Transformasi

Thom Haye adalah simbol pergeseran paradigma dalam sepak bola Indonesia—bahwa klub bisa, dan harus, berpikir lebih besar. Kehadirannya memperlihatkan bahwa profesionalisme dan kualitas tidak bisa dibangun instan, tetapi melalui kerja sistematis yang konsisten.

Kini bola ada di tangan klub dan pengelola liga. Jika momentum ini dimanfaatkan dengan serius, bukan tidak mungkin Liga Indonesia benar-benar naik kelas, bukan hanya karena nama besar pemain asing, tapi karena perubahan menyeluruh yang dimulai dari satu langkah kecil di Bandung. (Fg12)